Mei Washio bekerja di sebuah toko minuman kecil namun populer di sudut kota, tempat orang-orang singgah untuk melepas dahaga atau sekadar bersantai sejenak. Dengan seragam rapi dan senyum yang selalu menghiasi wajahnya, ia menjadi pemandangan yang menenangkan bagi pelanggan setia. Penampilannya menarik perhatian banyak orang, tapi yang membuat mereka kembali bukan hanya parasnya, melainkan keramahan dan pelayanan yang tulus dari Mei. Ia hafal pesanan pelanggan tetap, suka merekomendasikan minuman baru, dan selalu menyapa dengan nada hangat yang membuat siapa pun merasa disambut.
Meskipun sering dipuji karena penampilannya, Mei tidak pernah melihat dirinya istimewa. Baginya, pekerjaan itu adalah bagian dari keseharian yang ia jalani dengan sepenuh hati. Ia menikmati momen-momen kecil, seperti melihat ekspresi bahagia pelanggan saat mencicipi minuman favorit mereka, atau saat bisa mengobrol ringan dengan orang-orang yang datang sendiri. Di balik kesederhanaan toko itu, Mei menemukan makna dalam interaksi antar manusia—tentang perhatian, keramahan, dan keikhlasan dalam hal-hal yang tampak biasa tapi sebenarnya berarti besar.
