Hana Kuraki, seorang guru magang di sebuah SMA pinggiran kota, menarik perhatian sejak hari pertama bukan hanya karena wajahnya yang manis dan cara mengajarnya yang lembut, tetapi juga karena kebiasaannya yang unik. Setiap jam istirahat, alih-alih duduk di ruang guru atau kantin, Hana terlihat sibuk di taman sekolah, berbicara pelan sambil mencatat sesuatu di buku kecilnya. Ternyata, Hana memiliki hobi yang cukup aneh — ia senang berbicara dengan tanaman dan mengamati respons tumbuhan terhadap perubahan cuaca dan suara manusia. Beberapa guru menganggapnya eksentrik, sementara para siswa mulai penasaran dan mendekatinya dengan penuh rasa ingin tahu.
Suatu hari, seorang siswa bertanya apakah tanaman benar-benar bisa mendengar. Dengan mata berbinar, Hana menjelaskan teori sederhana tentang bagaimana tumbuhan bereaksi terhadap getaran suara dan sentuhan, lalu mengajak mereka mencoba sendiri. Tak disangka, beberapa siswa mulai ikut-ikutan menyapa pohon mangga di sudut taman setiap pagi. Meski terdengar aneh, kehadiran Hana membawa suasana baru di sekolah — lebih ramah, lebih hijau, dan penuh rasa ingin tahu. Keanehannya yang dulu dianggap aneh pun perlahan berubah menjadi kekaguman.