Asiawd, seorang pemuda pendiam yang tinggal di pinggiran kota Tokyo, mendapati kehidupan rutinnya berubah saat sebuah keluarga baru pindah ke unit sebelah. Tetangganya adalah seorang ibu rumah tangga bernama Ruisa Totsuki, yang hampir setiap malam terdengar bertengkar hebat dengan suaminya. Teriakan dan tangis menjadi latar suara yang akrab bagi Asiawd, hingga pada suatu pagi, suasana menjadi sunyi. Ruisa Totsuki keluar dari apartemen hanya dengan satu koper kecil, lalu pergi meninggalkan rumah itu untuk selamanya. Beberapa hari kemudian, ia kembali—bukan sebagai bagian dari pasangan, melainkan sebagai penghuni baru kontrakan kecil di blok yang sama.
Sejak saat itu, Ruisa Totsuki sering berbicara dengan Asiawd. Di sela-sela pagi yang dingin sambil menyeruput kopi, atau malam hari di depan tangga apartemen, ia mencurahkan isi hatinya—tentang rumah tangga yang retak, tentang rasa lelah menjadi istri yang terus disalahkan, dan tentang harapannya untuk memulai hidup baru. Asiawd tidak pernah banyak memberi saran, hanya mendengarkan dengan sabar, menjadi satu-satunya tempat Ruisa Totsuki merasa dimengerti. Meski tak banyak kata yang dibalas, kehadirannya membawa sedikit kehangatan di tengah hidup Ruisa Totsuki yang kacau, seolah semesta diam-diam memberi ruang bagi dua orang asing untuk saling menguatkan dalam sunyi.
