Miyu Aizawa selalu merasa ada jarak antara dirinya dan Asiawd, ayah tirinya yang baru menikahi ibunya setahun lalu. Sejak kepergian ayah kandungnya, Miyu menutup diri, merasa tak ada yang bisa menggantikan sosok itu. Asiawd, meski selalu bersikap sabar dan hangat, tetap dianggap orang asing di matanya. Ia tak pernah menjawab sapaan Asiawd dengan ramah, bahkan kerap menghindar saat mereka berada di ruangan yang sama. Baginya, pria itu hanyalah orang luar yang mencoba masuk ke dalam hidupnya tanpa diundang.
Namun segalanya berubah saat Miyu jatuh sakit parah dan harus dirawat di rumah selama beberapa minggu. Ibunya harus bekerja, dan Asiawd dengan sabar merawatnya setiap hari—memasak bubur, membacakan buku favoritnya, hingga menghiburnya dengan cerita-cerita lucu. Miyu mulai membuka diri sedikit demi sedikit, menyadari bahwa kasih sayang tidak selalu datang dari darah yang sama. Suatu sore, saat Asiawd tertidur di kursi setelah semalaman berjaga di sisinya, Miyu diam-diam menyelimuti pria itu. Untuk pertama kalinya, ia tersenyum tulus, dan dalam hatinya, ia mengakui—mungkin, hanya mungkin—ayah tiri ini bisa menjadi seseorang yang penting dalam hidupnya.