JepangMantap – Meisa Kawakita, siswi kelas 12 yang cerdas dan pendiam, diam-diam sering menghabiskan waktu luangnya bermain aplikasi chatting anonim hanya untuk iseng. Suatu malam, ia terhubung dengan seseorang yang obrolannya terasa akrab dan dewasa—topiknya nyambung, selera humor mirip, dan tanggapannya selalu tepat. Setelah beberapa hari saling berbincang, Meisa mulai curiga: gaya bicara orang di balik layar itu mengingatkannya pada gurunya sendiri, Pak Hayato, seorang guru sejarah yang dikenal tenang dan baru bercerai beberapa bulan lalu.
Rasa penasaran Meisa pun memuncak. Ia akhirnya memberanikan diri menyebutkan sesuatu yang hanya diketahui oleh dirinya dan gurunya itu. Balasan dari si “teman chatting” mengonfirmasi semuanya: itu memang Pak Hayato. Keesokan harinya, Meisa menemui gurunya dengan jantung berdebar—takut, tapi juga penuh harapan. Alih-alih canggung, mereka justru tertawa bersama akan kebetulan aneh itu. Sejak saat itu, hubungan mereka menjadi lebih akrab—bukan sebagai pasangan, tapi dua orang yang saling memahami di dunia yang kadang terlalu rumit. Meisa belajar tentang batas dan kedewasaan, dan Pak Hayato menemukan kembali semangatnya sebagai pengajar yang dihormati.
