JepangMantap – Moe Amatsuka pindah ke rumah sebelah. Wajahnya yang ramah dan sikap sopannya membuatnya cepat akrab dengan lingkungan sekitar, termasuk saya. Obrolan singkat di pagar rumah atau saat menyiram tanaman perlahan menjadi percakapan yang lebih panjang—tentang buku, cuaca, bahkan hal-hal pribadi. Saya mulai menyadari bahwa saya menantikan momen-momen itu, meski saya sendiri sudah menikah dan hidup bersama istri saya selama hampir sepuluh tahun.
Perasaan yang muncul membuat saya resah. Ada tarik menarik antara logika dan emosi, antara komitmen dan keinginan. Saya tidak pernah berniat untuk terjebak dalam situasi seperti ini, tapi kenyataannya saya mulai memikirkan Moe lebih dari seharusnya. Ini bukan sekadar tentang dia—melainkan tentang apa yang kurang dalam hidup saya, dan apa yang sedang saya cari. Saya tahu saya harus mengambil keputusan, karena semakin lama dibiarkan, semuanya bisa berakhir dengan menyakiti lebih banyak orang.